Mongolia (bahasa Mongol: Монгол Улс) adalah sebuah negara yang terkurung daratan di Asia Timur, berbatasan dengan Rusia di sebelah utara dan Republik Rakyat Cina di selatan. Mongolia merupakan pusat Kekaisaran Mongol pada abad ke-13, tetapi dikuasai oleh Dinasti Qing sejak akhir abad ke-17 hingga sebuah pemerintah merdeka dibentuk dengan bantuan Uni Soviet pada 1921.Tetapi kemerdekaan Mongolia tidak diakui China sampai tahun 1949.Setelah Komunis Menguasai Cina daratan baru akhirnya mengakui kemerdekaan Mongolia.Setelah keruntuhan Uni Soviet, Mongolia menganut aliran demokrasi. Dengan luas wilayah yang sebanding dengan Alaska, sebagian besar wilayah Mongolia memiliki tanah yang gersang: kebanyakan wilayah berupa padang rumput, dengan pegunungan di bagian barat dan utara dan Gurun Gobi di selatan. Mayoritas penduduknya beretnis Mongol yang menganut agama Buddha Tibet dengan kehidupan nomad.
Sejarah
- Periode Bangsa Hunnu (Hsiung-nu)
Bangsa Hun menjadi terkenal di bawah kepemimpinan
Modun Khaan dari
Dinasti Tiongkok yang mengontrol jalur perdagangan di daerah
Turkistan. Kemudian kehancuran menimpa
peradaban Hunnu bersamaan dengan kehancuran
dinasti Hundi Tiongkok.
- Periode Bangsa Cian-bi (Hsien-pi)
Penduduk
bangsa Hunnu bergabung ke wilayah
bangsa Cian-bi (136-181 Masehi). Cian-bi menjadi bangsa yang kuat dan memperluas wilayah dan membagi tiga bagian hingga ke timur sampai ke
Korea di bawah kepemimpinan
Tanishikuai. Sampai era kepemimpinan
Kabinen, bangsa Cian-bi mengalami banyak perebutan wilayah. Tahun 235, Kabinen tewas dan bangsa Cian-bi mengalami kehancuran.
- Periode Bangsa Jujan (Rouran)
Dibangun oleh penduduk sisa bangsa Cian-bi, bangsa Jujan yang berpusat di
pegunungan Khangai berkembang pada abad ke-5.
Bangsa Tukish yang dibangun dari pecahan
Kerajaan Jujan memperluas wilayahnya hingga ke semenanjung Korea dan
Tiongkok. Penduduk dari
bangsa Uighur ikut bergabung pada 745 Masehi. Bangsa Tukish menjadi bangsa yang kuat di Mongolia.
Bangsa Uighur lahir dari bagian bangsa Tukish. Pada periode 745 Masehi, Uighur mengontrol jalur perdagangan dari China hingga ke kawasan timur
Asia.
Abad X-XII, Mongolia dikuasai Kitan yang berpusat di
Sungai Liao,
pegunungan Khyangan dan menguasai wilayah Mongolia pada tahun 924 Masehi. Pada 936 Masehi, bangsa Kitan menguasai wilayah
Bahain dan 16 wilayah Tiongkok utara. Tahun 1120, bangsa Kitan hancur.
Abad XXI, Mongolia dikuasai oleh
Kerajaan Mongol yang menduduki tiga sungai dan
pegunungan Altai hingga
sungai Selenge. Kerajaan ini dipimpin oleh Khabula Khaan (
Kubilai khan). Cucunya yang bernama
Yesugei mendirikan Kerajaan Mongol Khanlig. Yesudei wafat tahun 1170 dan Kerajaan Mongol terbagi menjadi beberapa bagian. Anaknya yang bernama
Temujin menguasai tampuk kepemimpinan Mongol. Dalam masa kepemimpinannya, Kerajaan Mongol Khanlig menjadi bagian negara yang disegani.
Politik
Mongolia terkenal di abad ke-13 di bawah kepemimpinan
Genghis Khan karena berhasil menaklukkan berbagai kerajaan di
Eurasia. Setelah kematian Genghis Khan, Mongolia dibagi menjadi beberapa negara bagian yang kuat dan terpecah pada abad ke-14. Semua negara bagian kemudian bersatu kembali ke Mongolia awal dan berada di bawah pemerintahan
Tiongkok.
Pada 1921, atas bantuan
Uni Soviet (sudah bubar), Mongolia merdeka dari Tiongkok. Sebuah pemerintahan komunis dibentuk pada 1924. Pada era 1990-an,
Partai Revolusioner Rakyat Mongolia (MPRP) mengalahkan Koalisi
Uni Demokratik (DUC). Ini merupakan kumpulan dari berbagai partai beraliran demokratis. Koalisi DUC mengalahkan MPRP pada pemilu tahun
1996. Pada Pemilu tahun
2000, parlemen Mongolia dikuasai oleh MPRP. Pada pemilu
2004, DUC dan MPRP membentuk koalisi pemerintahan.
Pada
11 Januari 2005, sepuluh menteri di pemerintahan koliasi mengundurkan diri dan dalam kondisi krisis. Ada 18 menteri di dalam pemerintahan koalisi antara MPRP (yang sebelumnya bernama Partai Komunis) dan Partai Demokratik yang merupakan payung politik mantan Perdana Menteri
Tsakhia Elbegdorj. Partai Demokratik hanya mempunyai 25 anggota di parlemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar